Berjalan 16 kilometer untuk bekerja

Bekerja adalah hal yang lumrah dilakukan oleh orang. Hal itu adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk keluarga dan bekerja bisa jadi sebuah hobi. Allah sendiri menyuruh manusia untuk bertebaran di bumi dan mencari rizki yang halal. Bekerja harus dilakukan dengan semangat agar bisa barakah.

Terkait dengan bekerja ini, ada seorang yang benar-benar bersemangat dalam pekerjaannya. Bahkan disaat dia kehilangan pekerjaannya. Ia bahkan dengan senang hati bejalan hingga 16 kilometer untuk melamar pekerjaan. 

Benar-benar mengharukan bukan?

Jhaqual Reagan adalah seorang pemuda berusia 18 tahun dari Indianpolis. Dia adalah salah satu pemuda dengan semangat yang tinggi untuk mencari pekerjaan. Saat itu cuaca dingin menyelimuti kota Indianpolis, Indiana. 

Memang kota tersebut baru saja dilanda oleh badai es yang menyebabkan jalan-jalan diselimuti oleh butiran-butiran es kecil pada jumat paginya.

Art Bouvier, pemilik restoran Papa Roux, sedang sibuk membersihkan pekarangan restorannya dari batu-batu es ketika Jhaqual Reagan menyapanya dan bertanya dimana letak restoran "10th and Sherman".

Bouvier menjawab jika posisi tempat yang dituju oleh pemuda inimasih jauh dari restaurannya, mungkin masih sekitar 10 km lagi. Ia pun menyarankan agar Jhaqual Reagan pergi kesana menggunakan  Bus. Jhaqual Reagan mengucapkan terimakasih dan kembali melanjutkan berjalan. 15 menit kemudian, Bouvier bersama istrinya memutuska untuk pergi keluar dan menikmati kopi disebuah cafe.

Ditengah perjalanan, Bouvier melihat kembali sosok remaja yang bertanya kepadanya tadi, remaja itu masih berjalan ditengah cuaca dingin yang menusuk tulang. Bouvier kemudian berhenti dan menawari Jhaqual Reagan untuk ikut menumpang ke dalam mobilnya.

Di dalam perjalanan, mereka mengobrol, dan dari obrolan itulah Bouvier baru mengetahui bahwa Jhaqual Reagan sedang dalam perjalanan  menuju wawancara kerjanya di 10th and Sherman. Pekerjaan yang diincarnya menawarkan upah minimum, tapi hal itu tidak menyurutkan semangat Jhaqual Reagan untuk mencari uang. Jhaqual Reagan mengaku bahwa dirinya tak punya uang, dan hal itulah yang menyebabkan dirinya tidak bisa naik  bus. Yang mengejutkan, jarak rumah Jhaqual Reagan ke tempat lokasi wawancara kerjanya terpaut sejauh 16 km.

Hebatnya, ia sudah merencanakan perjalanan panjang itu baik-baik, karena dari waktu mereka ngobrol, jadwal wawancara reagan baru akan dimulai 2 jam setelahnya.

Reagan becerita, motivasinya untuk mencari uang didorong atas rasa tanggungjawabnya untuk menghidupi kedua adiknya yang masih kecil. Reagan terpanggil menjadi tulang punggung keluarga setelah ibunya wafat dua tahun yang lalu. Ia juga terpaksa merelakan bangku sekolahnya untuk bekerja.

Mendengar kisah reagan, Boiver merasa tersentuh dan kagum atas etos kerja pemuda ini yang menurutnya sudah jarang ditemui di jaman sekarang ini. Setelah sampai di tempat tujuan, Boiver bertanya kepada Jhaqual Reagan apakah dirinya sudah makan, Jhaqual Reagan menjawab belum. Boiver lalu memberi Jhaqual Reagan uang makan sambil meminta nomor telepon gengganm milik Jhaqual Reagan. Jhaqual Reagan terlihat terkejut dan mengucapkan terimakasih.

Dibalik perpisahan itu, diam-diam Boiver sebenarnya sudah berencana untuk memperpendek jarak tempuh yang harus dilalui pemuda itu setiap harinya untuk bekerja menjadi 5 km dari pada 16 Km. 5 Km adalah jarak dari rumah Jhaqual Reagan ke tempat restoran milinya, Papa Roux.

Setelah selesai melakukan wawancara, telepon gengnggam reagan berbunyi, pemuda itu mendengar suara Boiver dari balik telepon dan sesaat kemudian ia menjawab "ya" ketika diwawancarai, reagan merasa sangat merasa bahagia dan bersemangat ketika ia memulai karir barunya di Papa Roux.

Tidak hanya karena jarak tempuhnya yang lebih dekat, tetapi juga karena dirinya kini dijemput langsung ke tempat kerjanya oleh sang bos, dan juga, ia mendapat gaji dua kali lipat dari gaji yang diincarnya ditempat semula.